Apa itu Model Relasional?
Model Relasional adalah sekumpulan hubungan antar database. Hubungan yang tidak lain adalah tabel nilai. Setiap baris dalam tabel mewakili kumpulan nilai data terkait. Baris-baris ini dalam tabel menunjukkan entitas atau hubungan yang nyata.
Nama tabel dan nama kolom sangat membantu untuk menafsirkan arti nilai di setiap baris. Data diwakili sebagai seperangkat relasi. Dalam model relasional, data disimpan sebagai tabel. Namun, penyimpanan fisik data tidak tergantung pada cara data diatur secara logis.
Beberapa sistem manajemen database relasional yang populer saat ini adalah:
- DB2 dan Informix Dynamic Server - IBM
- Oracle dan RDB - Oracle
- SQL Server dan Access - Microsoft
Konsep Model Relasional
Ada beberapa konsep dalam model relasional diantaranya sebagai berikut -
- Atribut: Properti yang mendefinisikan hubungan. Misalnya ID, Nama, Kelas, Alamat.
- Tabel: Dalam model relasional, relasi disimpan dalam format tabel. Yang disimpan bersama entitasnya. Tabel memiliki dua baris dan kolom properti. Baris mewakili reocrd dan kolom mewakili atribut.
- Tuple: Ini adalah satu baris tabel yang berisi satu record.
- Skema Relasi: Skema relasi mewakili nama relasi dengan atributnya.
- Degree: Jumlah total atribut dalam relasi yang disebut dengan tingkat relasi.
- Cardinality: Jumlah baris yang ada di dalam tabel.
- Kolom: Kolom mewakili kumpulan nilai untuk atribut tertentu.
- Relasi Instance: Adalah satu set tuple yang terbatas dalam sistem RDBMS. Contohnya relasi yang tidak pernah memiliki tuple duplikat
- Relasi Key: Setiap baris memiliki satu atau dua atribut yang disebut dengan relasi key.
- Atribut Domain: Setiap atribut memiliki beberapa nilai dan ruang lingkup yang telah ditentukan sebelumnya yang dikenal sebagai atribut domain.
Cara kerja Model Relasional
Ada empat cara kerja model relasional bekerja yaitu insert, update, delete, dan select.
- Insert digunakan untuk menyisipkan data ke dalam relasi.
- Delete digunakan untuk menghapus tuple dari tabel.
- Update digunakan untuk memodifikasi nilai yang ada dalam tuple.
- Select yang memungkinkan kita mengambil data dalam relasi.
Aturan dalam Membuat Model Relasional
- Data harus direpresentasikan sebagai kumpulan relasi.
- Setiap relasi harus digambarkan dengan jelas dalam tabel.
- Baris harus berisi data tentang contoh entitas.
- Kolom harus berisi data tentang atribut entitas.
- Sel tabel harus memegang nilai tunggal.
- Setiap kolom harus memiliki nilai unik.
- Tidak ada dua barus yang sama persis.
- Nilai atribut harus berasal dari domain yang sama.
Kelebihan menggunakan Model Relasional
Ada beberapa kelebihan pada saat kita menggunakan Model Relasional adalah sebagai berikut:
- Sederhana: Model data relasional dalam DBMS lebih sederhana daripada model hirarki dan network.
- Independen Struktural: Database relasional hanya berkaitan dengan data dan bukan dengan struktur. Hal ini dapat meningkatkan kinerja model.
- Mudah Digunakan: Model relasional dalam DBMS mudah digunakan karena tabel yang terdiri dari baris dan kolom cukup ringkas dan mudah dimengerti.
- Kemampuan Query: Ini memungkinkan dalam mengkombinasi bahasa query tinggal tinggi seperti SQL untuk menghindari navigasi database yang kompleks.
- Independensi Data: Struktur database relasional dapat diubah tanpa mengubah aplikasi apapun.
- Scalable: Mengenai sejumlah record, atau baris, dan jumlah field, database harus diperbesar untuk meningkatkan kegunaannya.
Kekurangan menggunakan Model Relasional
Ada kelebihan tentu saja ada kekurangan, kekurangan dari Model Relasional adalah seperti dibawah ini:
- Beberapa database relasional memiliki batasan panjang field yang tidak dapat dilampaui.
- Database relasional terkadang bisa menjadi kompleks karena jumlah data akan semakin tumbuh seiring berjalannya waktu, dan relasi antara tiap bagian-bagian data menjadi lebih rumit.
- Sistem database relasional yang kompleks dapat menyebabkan database terisolasi di mana informasi tidak dapat dibagi dari satu sistem ke sistem lainnya
Posting Komentar untuk "Pengertian Model Data Relasional dalam DBMS"